Thursday, 20 September 2007
Koneksi Internet dengan jaringan Ponsel
Ada orang...Net..net..net...(bla..bla) kasihan deh lu !!!, itu bunyi iklan yang akhir-akhir ini sering terdengar di TV dari salah satu operator selular yang menawarkan koneksi internet via jaringan selularnya. Iklannya sih cukup profokatif dan membuat penasaran saja (itu memang tujuannya, orang iklan ada-ada aja idenya) tapi apa kemampuan koneksinya memang sesuai dengan iklannya ???.
Koneksi via jaringan selular sebenarnya sudah ada sejak teknologi 2.5G (GPRS) mulai ada Indonesia tetapi pemanfaatannya kurang begitu signifikan banyak konsumen tetap menggunakan jaringan via telepon (dial-up) atau yang akhir-akhir ini marak lewat jaringan wifi untuk bisa koneksi dengan internet, kenapa itu terjadi ? ini disebabkan koneksi lewat GPRS masih dirasa mahal karena perhitungan tarifnya berdasarkan banyak data bukan berdasarkan waktu (tapi ini sebenarnya cukup menghemat bila digunakan untuk mendownload karena berdasarkan jumlah data dan GPRS punya kecepatan lebih kencang dibanding dial-up).
Baik kita ke topik lagi soal kemampuan koneksinya alias kecepatan transfer datanya dari produk yang ditawarkan salah satu operator seluler yang berbasis CDMA ini memang untuk kemampuan transfer datanya dibandingkan dengan dial-up (Max 56 Kbps dengan rata-rata kecepatan transfer antara 33-43 kbps) pasti menang tapi bila dibandingkan dengan GPRS (160 Kbps) pasti menang GPRS meskipun beda kecepatan transfer datanya tidak jauh hanya 16 Kbps, ini karena teklologi yang gunakan oleh operator ini masih pada generasi 2.5G berbasis CDMA atau CDMA2000 1x yang punya kecepatan transfer data sampai 144 Kbps (meski saya dapat informasi dari situsnya kecepatan dapat sampai 153.6 kbps atau mampu mendownload hingga 1.1 MB per menitnya pada kecepatan maksimumnya) terkecuali bila telah menggunakan jaringan teknologi 3G berbasis CDMA alias CDMA 2000 1x EV/EVDO kecepatan transfer bisa sampai 2,4 Mbps, yang setahu saya baru Cuma satu operator yang telah mendukung dan menawarkan jaringan utuk transfer data, Cuma alatnya harus beli lagi dan cukup mahal sekitar 1.5jt-an tapi untuk operator yang lagi dibahas ini menegeluarkan harga alatnya yang berupa seperti flashdisk seperti yang diiklannya di TV menenawarkan harga sekitar 600-ribuan. Jadi disimpulkan kecepatan transfer datanya dari produk operator ini bukan hisapan jempol itu bila dibanding dengan dial-up.
Lalu apa ada teknologi yang lain utuk keneksi ke internet, sebenarnya masih ada teknologi berbasis selular yaitu HSDPA (3.5G) salah satu operator selular besar di Indonesia menawarkan fasilitas ini dengan hitungan biaya per waktu, HSDPA mempunyai kecepatan transfer datanya bisa sampai 7.2 Mbps, lalu ada yang lain?, cara yang lain adalah berlangganan dengan ISP baik lewat kabel atau lewat wifi atau ingin yang gratis kita pergi ke hotspot saja yang banyak bertebaran di mall atau dicafe (ini khusus di kota besar) lalu untuk yang di daerah harap sabar dan terpaksa pakai dial-up dulu, moga-moga infrasuktur komunikasi di Indonesia semakin merata dan biaya koneksi-nya turun.
Koneksi via jaringan selular sebenarnya sudah ada sejak teknologi 2.5G (GPRS) mulai ada Indonesia tetapi pemanfaatannya kurang begitu signifikan banyak konsumen tetap menggunakan jaringan via telepon (dial-up) atau yang akhir-akhir ini marak lewat jaringan wifi untuk bisa koneksi dengan internet, kenapa itu terjadi ? ini disebabkan koneksi lewat GPRS masih dirasa mahal karena perhitungan tarifnya berdasarkan banyak data bukan berdasarkan waktu (tapi ini sebenarnya cukup menghemat bila digunakan untuk mendownload karena berdasarkan jumlah data dan GPRS punya kecepatan lebih kencang dibanding dial-up).
Baik kita ke topik lagi soal kemampuan koneksinya alias kecepatan transfer datanya dari produk yang ditawarkan salah satu operator seluler yang berbasis CDMA ini memang untuk kemampuan transfer datanya dibandingkan dengan dial-up (Max 56 Kbps dengan rata-rata kecepatan transfer antara 33-43 kbps) pasti menang tapi bila dibandingkan dengan GPRS (160 Kbps) pasti menang GPRS meskipun beda kecepatan transfer datanya tidak jauh hanya 16 Kbps, ini karena teklologi yang gunakan oleh operator ini masih pada generasi 2.5G berbasis CDMA atau CDMA2000 1x yang punya kecepatan transfer data sampai 144 Kbps (meski saya dapat informasi dari situsnya kecepatan dapat sampai 153.6 kbps atau mampu mendownload hingga 1.1 MB per menitnya pada kecepatan maksimumnya) terkecuali bila telah menggunakan jaringan teknologi 3G berbasis CDMA alias CDMA 2000 1x EV/EVDO kecepatan transfer bisa sampai 2,4 Mbps, yang setahu saya baru Cuma satu operator yang telah mendukung dan menawarkan jaringan utuk transfer data, Cuma alatnya harus beli lagi dan cukup mahal sekitar 1.5jt-an tapi untuk operator yang lagi dibahas ini menegeluarkan harga alatnya yang berupa seperti flashdisk seperti yang diiklannya di TV menenawarkan harga sekitar 600-ribuan. Jadi disimpulkan kecepatan transfer datanya dari produk operator ini bukan hisapan jempol itu bila dibanding dengan dial-up.
Lalu apa ada teknologi yang lain utuk keneksi ke internet, sebenarnya masih ada teknologi berbasis selular yaitu HSDPA (3.5G) salah satu operator selular besar di Indonesia menawarkan fasilitas ini dengan hitungan biaya per waktu, HSDPA mempunyai kecepatan transfer datanya bisa sampai 7.2 Mbps, lalu ada yang lain?, cara yang lain adalah berlangganan dengan ISP baik lewat kabel atau lewat wifi atau ingin yang gratis kita pergi ke hotspot saja yang banyak bertebaran di mall atau dicafe (ini khusus di kota besar) lalu untuk yang di daerah harap sabar dan terpaksa pakai dial-up dulu, moga-moga infrasuktur komunikasi di Indonesia semakin merata dan biaya koneksi-nya turun.
posted by ANSI @ 07:02
- 6520272056354061309 # 1 July 2009 at 11:14
Post a Comment